Oleh ABD NADDIN SHAIDDIN
KOTA KINABALU: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia memberi bantuan sebanyak 72 komputer kepada 15 Community Learning Center (CLC) yang menjadi tempat belajar bagi anak-anak Pekerja Migran Indonesia di Sabah.
Bantuan komputer berkenaan diserahkan oleh perwakilan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu dan tim Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) kepada pengurus besar ladang sawit di daerah Sandakan dan Lahad Datu untuk disalurkan ke sekolah CLC pada 24-25 Julai 2021 dengan mematuhi SOP.
Antara CLC yang menerima bantuan komputer ialah CLC yang berada di Ladang Syarikat Sawit Kinabalu Berhad, Genting Plantation, IOI, Wilmar dan Hapseng.
Konsul Jenderal Republik Indonesia Kota Kinabalu, Krishna Djelani memberitahu bahawa Pemerintah Indonesia menaruh perhatian besar terhadap pembangunan sumber daya manusia bangsa Indonesia melalui pendidikan.
Bagi anak-anak pekerja imigran Indonesia di Sabah, layanan pendidikan diberikan melalui CLC dan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu.
Pemberian bantuan komputer diharapkan dapat meningkatkan kualiti pembelajaran anak-anak Indonesia di CLC melalui penggunaan peralatan teknologi informasi apatah lagi di tengah keadaan pandemik Covid-19 di mana pembelajaran hanya dapat dilakukan melalui PdPR (Pembelajaran dan Pengajaran dari Rumah).
Beliau amat menghargai dukungan yang diberikan oleh syarikat perladangan dalam menunaikan tanggungjawab sosial terhadap keluarga pekerja melalui penyediaan fasiliti pendidikan anak-anak Indonesia, serta berharap agar fasiliti pembelajaran yang diberikan dapat ditingkatkan lebih baik sesuai dengan standard peraturan yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Malaysia.
Ketika ini terdapat 234 CLC di Sabah dengan jumlah 17,948 siswa anak-anak Indonesia.
Mereka mendapatkan pendidikan dasar dan menengah mengikut kurikulum Indonesia yang diajarkan oleh 226 guru yang dikirim oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia.
Setelah menempuh pendidikan menengah (tingkatan 3), siswa CLC akan melanjutkan pembelajaran di Indonesia melalui Program Repatriasi Pendidikan.
Setiap tahun Pemerintah Indonesia dan Yayasan Pendidikan di Indonesia memberikan biasiswa kepada 500 siswa CLC.
Selain itu juga, mereka yang memenuhi syarat dan kelayakan akan melanjutkan pendidikan hingga ke institut pengajian tinggi sesuai prestasi dan minat yang dimiliki.
Oleh itu, anak-anak pekerja Indonesia di Sabah memiliki hak dan kesempatan yang sama di bidang pendidikan, seperti anak-anak di yang lain.