347 pasangan warga Indonesia ikut Istbat Nikah kali ke-10

KENANGAN MANIS…Pasangan yang mengikuti sidang itsbat nikah mendengar kata-kata nasihat dari Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama, Dr Drs H Aco Nur Akhmad sambil diperhatikan  Konsul Jenderal Republik Indonesia, Rafail Walangitan.

KOTA KINABALU:  Sebanyak  347 pasangan warga Indonesia dari 45 ladang di Sabah mengikuti program Sidang Itsbat Nikah kali ke-10 yang diadakan bermula 12 hingga 15 Disember 2022 di Konsulat Jenderal Republik Indonesia  Kota Kinabalu (KJRI) selepas tertunda akibat pandemik Covid-19.

Konsul Jenderal Republik Indonesia di Kota Kinabalu, Bapak Rafail Walangitan memberitahu, sejak mula dilaksanakan pada 2011 hingga 2019, KJRI melalui program Menikah Untuk Melindungi (MENIKUM)/Sidang Itsbat Nikah memfasiliti pengesahan pernikahan sebanyak 2,165 pasangan.

Katanya, program MENIKUM/Sidang Itsbat Nikah di KJRI Kota Kinabalu selalu menerima respon positif dari masyarakat Indonesia di Sabah. Jumlah pemohon yang mendaftar untuk mengikuti sidang Itsbat Nikah terus meningkat setiap tahun, katanya.

Beliau berkata demikian ketika berucap dalam majlis MENIKUM/Sidang Itsbat Nikah di KJRI Kota Kinabalu, kelmarin.

Menurutnya, program itu adalah  perwujudan dari amanat konstitusi Pembukaan UUD 1945 sekaligus mendukung agenda utama Pemerintah Indonesia dimana Negara hadir untuk melindungi segenap bangsa serta memberikan rasa aman kepada warga Negara Indonesia dan juga bertujuan untuk memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi pasangan suami isteri dan juga anak-anak hasil dari perkahwinan tersebut.

Upaya KJRI Kota Kinabalu untuk menyelenggarakan itsbat nikah adalah untuk membantu warga Indonesia  mendaftarkan perkahwinan mereka agar status perkahwinan, status anak termasuk harta perkahwinan dapat didaftar selaras dengan peraturan undang-undang .

Katanya,  KJRI Kota Kinabalu akan terus melakukan inovasi dan menyempurnakan program perlindungan WNI di wilayah kerja KJRI Kota Kinabalu.

Menurutnya, program MENIKUM secara nyata juga memberikan perlindungan kepada anak-anak yang lahir dari pernikahan WNI di Sabah yang sebelumnya dilakukan secara siri maupun kawin kampung. Setelah pernikahan kedua orang tuanya disahkan maka anak-anak yang lahir dari perkawinan berkenaan terlindungi hak-hak dasarnya, mendapatkan kejelasan status hukum, dan juga mendapatkan akses pendidikan yang layak.

LINDUNGI WARGA…Peserta Sidang Itsbat Nikah kali ke-10 bergambar bersama Konsul Jenderal Republik Indonesia, Rafail Walangitan , Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama, Dr Drs H Aco Nur Akhmad serta kenamaan lain.

Beliau juga menasihatkan agar warga Indonesia  Lapor Diri melalui Portal Peduli WNI. Hal ini bermanfaat bagi warga negara Indonesia  untuk mengakses perlindungan dari Perwakilan RI ketika  mengalami musibah dan bencana serta menjamin hak politiknya terlindungi karena masuk ke sistem Komisi Pemilihan Umum. Syarat utama untuk melakukan lapor diri adalah memiliki pasport dan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Turut hadir dalam majlis itu ialah Direktur Jenderal  Badan Peradilan Agama, Mahkamah Agung RI, Dr. Drs. H. Aco Nur Akhmad, SH, MH, Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Drs. H. Gunawan, M.H. serta staf Konsulat KJRI Kota Kinabalu.

scroll to top